Makna Komunikasi Simbolik dalam Tradisi “Mepe Kasur” di Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi
Abstract
Di era modern ini, generasi kita sudah banyak yang kehilangan minat untuk menelusuri jejak sejarah dan budaya yang ada di masing-masing desa atau wilayah yang kita tempati. Sehingga banyak anak muda sekarang yang justru tidak mengetahui asal-usul atau makna apa yang terkandung pada kegiatan yang dilakukan oleh elemen masyarakat tertentu. Penelitian ini membahas tentang apa Makna Komuniksi Simbolik dalam Tradisi “Mepe Kasur” di Desa Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Kualitatif dengan menggunakan pendekatan Etnografi. Penelitian berupa gejala atau atau proses yang lebih mudah dijelaskan menggunakan kata-kata. Sehingga dinamikanya dapat ditangkap dengan utuh. Begitupula dengan pendekatannya, digunakan untuk memahami cara orang-orang dalam suatu komunitas dalam berinteraksi dan yang teramati dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, Peneliti mencoba memahami makna apa yang terkandung dalam tradisi Mepe Kasur ini, untuk kemudian dibahas dari sudut pandang komunikasi. Hasil dari penelitian ini, bahwa tradisi Mepe Kasur merupakan tradisi yang dilaksanakan sebagai bentuk simbol bahwa mejaga kebersihan merupakan salah tradisi yang harus tetap dilestarikan. Kemudian juga sebagai pengharapan dijauhkan dari hal-hal negatif.
