| dc.description.abstract | Perkembangan teknologi informasi, khususnya smartphone, telah membawa perubahan signifikan dalam model komunikasi sosial anak-anak. Anakanak yang menghabiskan waktu berlebihan di depan layar cenderung mengalami kesulitan dalam membangun empati dan keterampilan komunikasi non-verbal. Penelitian ini menyoroti pentingnya pembatasan waktu layar dan pengawasan orang tua dalam memoderasi dampak negatif sambil memanfaatkan keuntungan dari teknologi. Meskipun smartphone menawarkan peluang baru untuk komunikasi sosial, keseimbangan yang bijak diperlukan untuk memastikan Komunikasi, intraksi serta perkembangan sosial anak-anak tetap sehat dan produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi Dampak Smartphone Pada Komunikasi dan Interaksi Sosial Anak-anak. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan studi kasus serta survei terhadap orang tua mengenai perilaku sosial anak-anak yang menggunakan smartphone secara aktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa smartphone, dengan berbagai aplikasi media sosial dan platform komunikasi, dapat menambah pengetahuan, serta memperluas jaringan sosial anak-anak dan memfasilitasi interaksi dengan teman-teman yang jauh. Namun, dampak negatif juga terlihat, seperti berkurangnya interaksi dan komunikasi sosial anak, anak sulit diajak komunikasi dengan orang tua, anak menjadi sulit diganggu, anak menjadi acuh tak acuh kepada orang tua, anak mengucilkan diri di kamar, respon komunikasi sosial anak menjadi terbatas, anak menjadi kurang peduli terhadap orang lain. | en_US |
