Hubungan Efikasi Diri dan Rasa Syukur dengan Resiliensi pada Santri Tahfidz Al-Qur’an Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo
Abstract
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasional.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah hubungan antara efikasi diri dan rasa syukur dengan resiliensi. Lokasi penelitian dilakukan di Asrama Tahfidzul Qur’an Podok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo dengan populasi sebesar 405 santri Asrama Tahfidzul Qur’an dan didapatkan sampel sebanyak 201 santri dengan teknik cluster random sampling. Teknik pengambilan data menggunakan kuisoner, dengan skala resiliensi yang diadaptasi dari The Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC) dengan 25 item, efikasi diri milik Bandura, yaitu self efficacy 24 aitem. rasa syukur menggunakan adaptasi dari komponen komponen rasa syukur menurut Fitzgerald (1998) dan Watkins (2003), (dalam Listiyandini,dkk), yang terdiri dari 30 item. Metode analisis yang digunakan adalah uji asumsi klasik yaitu uji normalitas,uji multikolinearitas dan uji heterokedastisitas, serta uji regresi linear berganda yang digunakan sebagai uji hipotesis yang terdiri dari uji F dan Uji t. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa efikasi diri dan rasa syukur memiliki hubungan yang positif dengan resiliensi, baik itu secara simultan ataupun secara parsial yaitu dengan nilai taraf signifikansi yang memiliki besaran < 0,05 dari hasil koefisien determinasi pun menunjukkan bahwa resiliensi dibentuk oleh efikasi diri dan rasa syukur dengan kontribusi R2 sebesar 0,104.
