| dc.description.abstract | Kelompok radikal kini menjadi ancaman serius bagi masa depan Indonesia. Islam Indonesia sejak dahulu dikenal dengan sifatnya yang ramah, toleran, dan humanis, sejalan dengan adat ketimuran, sehingga Islam mampu diterima tanpa melalui peperangan dan kekerasan. Namun, kelompok radikal kini muncul dengan wajah yang tampak moderat, logis, dan empiris, dan seringkali mengabaikan nilai-nilai budaya yang sudah mapan. Dengan cara ini, mereka bertentangan dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika, yang bisa memicu konflik dan kekerasan. Dalam menghadapi tantangan paham radikalisme, MTs Al-Azhar berkomitmen untuk membentengi ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. Sebagai lembaga pendidikan di bawah Yayasan Pondok Pesantren Al-Azhar, MTs Al- Azhar mengadopsi visi dan misi yang berlandaskan pada Islam Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah. Dalam aktivitasnya, lembaga ini secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip nilai Aswaja, seperti tawasut (moderat), tawazun (seimbang), i’tidal (adil), dan tasamuh (toleransi). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan keilmuan dan referensi terutama dalam mengkaji lebih jauh tentang internalisasi nilai aswaja dalam menangkal radikalisme baik untuk guru, peserta didik, pihak sekolah maupun peneliti. Berlandaskan kepada obyek penelitian, pendekatan penelitian Kualitatif- Deskriptif telah yang dirasa mampu menggambarkan intrepetasi dan penilaian mengenai penggalian data-data di lapangan, peneliti telah deskripsikan pada paparan data, bahwasanya proses penanaman nilai-nilai pendidikan ahlussunnah wal jama’ah an-nahdliyyah melalui program kegiatan keagamaan di MTs Al- Azhar Kaliwates Jember ini terbagi menjadi tiga tahapan yakni ahlussunnah wal jama’ah knowing, ahlussunnah wal jama’ah feeling dan ahlussunnah wal jama’ah action. dan implikasinya adalah nilai-nilai sikap sosial ahlussunnah wal jama''ah an-nahdliyyah ini menjadi salah satu tujuan akhir dari penanaman nilai-nilai pendidikan ahlussunnah wal-jama’ah an-nahdliyyah. | en_US |