Penerapan Hafalan Al-Qur’an dengan Metode 3T+1M (Talqin, Takrir, Tasmi’, Muraja’ah) di Madrasah Tsanawiyah Nurul Yaqin Praya Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat Tahun Pelajaran 2023-2024
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kondisi dimana banyaknya siswa-siswi tahfidz di Madrasah Tsanawiyah Nurul Yaqin Praya, dengan kualitas membaca al Qur’an rendah dan kurangnya penjagaan al-Qur’an. Hal ini membuat proses menghafal al-Qur’an siswa-siswi terkendala. Maka dari itu sejak dibentuknnya program sekolah mengupayakan dengan diterapkannya metode 3T+1M (Talqin, Takrir, Tasmi’, Muraja’ah). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana proses penerapan metode 3T+1M (Talqin, Takrir, Tasmi’, Muraja’ah) di Madrasah Tsanawiyah Nurul Yaqin Praya, menganalisis apa saja yang menjadi kendala dan pendukung penerapan metode 3T+1M (Talqin, Takrir, Tasmi’, Muraja’ah) dalam hafalan al-Qur’an siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Nurul Yaqin Praya. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif fenomenologi dengan jenis penelitian deskriptif. Untuk teknik dalam pengumpulan data, penulis melakukan observasi, wawancara dan dokumen/dokumentasi. Adapun pemeriksaaan keabsahan data dengan dilakukannya perpanjang keikutsertaan, keajegan pengamatan dan triangulasi. Adapun teknik analisis data penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data lalu penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan proses penerapan metode 3T+1M (Talqin,Takrir, Tasmi’, Muraja’ah) adalah tentu yang pertama memutarkan murottal terlebih dahulu yang akan dihafalkan lalu kita baca bersama-sama keseluruhan ayat tersebut setelah itu lalu diintruksikan mereka untuk membaca keseluruhan ayat secara (Bin Nazhar) barulah setelah itu mereka memantapkan lagi hafalannya masing-masing dan dipersilahkan bagi yang sudah hafal dan lancar untuk disetorkan. Metode 3T+1M (Talqin, Takrir, Tasmi’, Muraja’ah) ini dilaksanakan dengan baik karena langkah-langkah penerapan metode ini juga tersusun secara sistematik. Selain itu dalam penerapannya terdapat kendala dan pendukung yang ditemukan. Pendukung antara lain motivasi dan dukungan segala pihak yaitu orang tua, guru, teman, selain itu lingkungan keluarga dan teman di kelas maupun di luar kelas. Adapun kendala yang dirasakan adalah rasa malas, bosan, lelah, tidak bisa memanajemen waktu, atensi berlebih pada hal duniawi yaitu gadget, waktu yang tidak banyak, kebisingan akibat kegiatan pembiasaan di luar kelas, dan kemampuan membaca al-Qur’an yang kurang. Dengan adanya metode 3T+1M (Talqin, Takrir, Tasmi’, Muraja’ah) cukup baik dari segi tahsin. Perkembangan dari segi tahsin berupa ilmu tajwid, tartil, fashahah dan dari segi tahfidz yaitu kelancaran setelah diterapknnya metode.
