| dc.description.abstract | Penelitian ini dilatar belakangi adanya keterbatasan upaya guru dalam menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi cenderung monoton dan menggunakan pembelajaran konvensional. Banyak siswa yang masih mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah yang diberikan oleh guru bahkan siswa mengalami kesulitan apabila guru memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar materi pelajaran. Sering kali diberi kesempatan untuk bertanya namun siswa hanya terdiam tidak berani bertanya bahkan merasa malu sementara siswa belum memahami materi yang disampaikan oleh guru pada saat proses pembelajaran dan hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis. Maka dari itu, perlu adanya alternatif baru dalam penggunaan metode pembelajaran pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis. Salah satu alternatif pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah implementasi metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Penulis mencoba untuk meneliti metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) sebagai salah satu alternatif pembelajaran dengan rumusan: 1. Bagaimana Implementasi Metode Pembelajaran Numbered Heads Together Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis Kelas VII Di MTs Nurul Jadid Bondowoso? 2. Bagaimana Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis Metode Pembelajaran Numbered Heads Together di MTs Nurul Jadid Bondowoso? Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Tahap penelitian ini mengikuti model yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto yaitu 2 siklus. Pengumpulan data menggunakan tes tertulis, lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan siswa, dokumentasi. Dari hasil penelitian yang diperoleh hasil belajar siswa mengalami peningkatan, ditunjukkan dari nilai rata-rata siswa yaitu 66,5 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal 47,8% pada pra siklus, meningkat pada siklus I nilai rata-rata siswa yaitu 73,4 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal mencapai 65,2% setelah diadakan refleksi pada siklus I maka rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan nilai rata-rata yaitu 82,3 dengan persentase ketuntasan belajar klasikal mampu mencapai 86,9%. | en_US |