| dc.description.abstract | Proses pembelajaran adalah sebuah proses yang melibatkan kegiatan interaksi antara guru dan siswa, serta komunikasi timbal balik dalam situasi untuk mencapai tujuan belajar. Tujuan utama adalah membantu anak mengembangkan keterampilan untuk mandiri dan berinteraksi dengan masyarakat secara efektif. Pembelajaran pada anak tunagrahita sangat berbeda dari pada pembelajaran pada anak pada umumnya. Pembelajaran ini bisa dikatakan mirip dengan menggunakan metode bermain yang diterapkan pada anak usia dini. Semisalnya, pembelajaran media puzzle, anak tunagrahita memerlukan pendekatan yang lebih terstruktur seperti pemberian contoh langsung agar dapat diikuti atau diberi arahan langsung dari awal sampai akhir cara menyatukan kembali pada puzzle. Kesulitan utama yang dialami anak tunagrahita adalah kemampuan mereka yang terbatas dalam memahami dan mengerti penjelasan. Mereka cenderung mudah lupa, sehingga memerlukan pengulangan materi secara rutin untuk memperkuat ingatan. Pendekatan ini bertujuan untuk membantu tunagrahita dalam mengatasi tantangan pembelajaran dan memastikan bahwa mereka dapat mengikuti pelajaran dengan lebih efektif. Bermain sambil belajar adalah suatu konsep yang sangat penting bagi anak. Konsep pembelajaran bagi anak adalah bagaimana mereka bermain, dengan bermain anak akan belajar tentang dunia luar dan lingkungan dimana mereka berada. Fungsi bermain pada anak mencakup perluasan keterampilan kreativitas, intelektual dan perkembangan sosial. Puzzle merupakan sebuah permainan menggabungkan gambar yang puzzle maka anak akan terlatih berpikir secara kritis. Mainan berupa gambar terbagi dalam potongan-potongan yang beraneka bentuk, bahan, ukuran, dari tingkat mudah. Puzzle memiliki gambar yang sangat bervariasi seperti mobil, buah-buahan dan sebagainya. Secara tidak langsung anak akan diminta memecahkan sebuah masalah. Masalahnya adalah menggabungkan potongan-potongan sehingga berbentuk menjadi sebuah gambar yang utuh. | en_US |